Saturday, November 27, 2010

Sebongkah Dosa dalam cangkir

Dosaku bercerita tadi siang,agar dapat membela diri. biar kelihatan baik,seperti pujangga munafik bermain kata-kata, seperti pemburu bersilat lidah busurnya,agar terlihat wibawa dari ceria .
biar tersenyum mahluk tertipu.Sesaat aku hirup nafas kepalsuan biar enak,serigala bermaksud.Agar bulu hitam tak tampak biarlah domba terbuang lagi,agar dapat taklukkan kebingungan sang petani,.......cerita ku seperti malaikat yang taat menyembunyikan binatang piaraan dalam hati tuk disantap nafsu bunga kelaparan.Biar tak ada yang tau kubawa cerita indah bersama angan-angan palsu kehidupan suciku.... mereka juga tak tau segala isi hatiku yang berselimut munafik sesaat.Biarlah hari ini kebingungan melanda ...
besok seperti serigala yang kemarin bermanis muka berharap domba berserakan dipadang kemiskinan.Hari ini seperti tadi malam aku pun berencana mencari tiupan taat ..... mencarinya juga  disiang hari bersama teman-teman munafik ,... 
pakaian kita sama memangsa yang lemah, ...
nafsu kita sama mencari pujian berbalut kemewahan ,
bersama harta kitakan terpuji,....
Jika miskin hentakan ragu mengkin takut lagi dari pengharapan  genggaman pemilik uang,Biarlah sesaat aku diam untuk membaca kelemahan mereka...
.mereka tak tau manis mulutku membawa madu sedang niatku berharap banyak dari genggaman pemilik harta, 
agar penyamun tak terlihat ku bawa oleh-oleh kasih sayang,biar tak ragu hati mereka.sedikit belas kasih biar indah tampang penolong.
Sesaat kuhirup lagi kopi pahit zaqum biar panas neraka terasa lagi didada,sedang kata hati bercerita membela diri dalam keyakinan bahwa....amal mu sudah cukup dihadapan tuhan,jangan ragu tuk mengambil,dari orang yang bodoh,jangan  melewati rezeki walaupun dari mana asalnya yang penting halal menurut prasangka,.....sedikit sedekah tuhan pun tau aku orang baik-baik.

Senyuman Rabiah

Mungkin senyummu tak seindah bidadari......Mungkin senyummu tak berperaduan istana.Karna ku kenal engkau melalui rindu nestapa pencari cinta.....Sesaat ku ingin mengenalmu dalam biara sufi makrifat.Bersembunyi tapa rindu hati.Bermain kata-kata munajat binal bertemu.Sesaat ku ingin mengenalmu bercerita mabuk perempuan taat.Berteman doa berseri wajah,jika sang kekasih bersempurna diri ,memberi sapa syafaat bermaksud tabah,dalam benak seorang pelita hati,Mungkin......demam cinta tak terasa lagi...menilai binal dalam bermaksud.Karna kekasih bermaksud lain.......Mungkin cerita kita aneh terasa dari sudut kata seperti mengenal sebab cahaya hati tak berjarak waktu seperti Nabi berpanjang masa dalam kurun dikenal cerita Kitab, membela Nama abadi bersama Illahi,Abadi dalam legenda hidup,...Abadi dari cerita-cerita mahluk seperti itu, bentuk pertemuan dalam keinginan bersama mencapai tujuan hakiki. bertemu zat pemilik cinta.......Esok siksa yang pedih dalam kalimat surga kita bercerita,......tak ada yang mengenal makrifat kita karna zaman berbeda makna Dan biarkan kita tenggelam buaian Illahi sebab makna tak dapat cerita dari kehidupan yang sesungguhnya,hanya persamaan doa berharap tingkah, dalam doa kita bersam memiliki kesamaan ,dari makna cerita berbeda hikma setiap jengkal waktu.Bertemu kisah berbeda didalam kebersamaan kitab dan biarkan orang tak mengerti bila kita bertemu cahaya Illahi sedang kunang-kunang tak memiliki cahaya seperti Kita sebab dunia milik persamaan doa sang pujangga perpelipur lara munajat kisah -kisah wali,Dan kita bertemu dari doa yang sama beranjak kesengsaraan niat tuk bertemu dalam maqom wali dan cerita kita bersama-sama dari bahasa-bahasa surga,dan pertemuan kita bebas jarak dan waktu seperti Muhammad menitip cahaya Abadi dalam umat pemilik Islam dan sungguh cerita takkan dapat disampaikan bila pengenalan akan Illahi tercoreng kisah-kisah Firaun.membela dirinya.

Friday, November 26, 2010

Semalam bersama Rumi

Inikah ajaranmu...........
dari perhatian penari.
dari kesucian zikir berpelukan .
dari pencapaian berserah diri.
gejolak jiwa mu seperti kuinginkan
agar pengikutmu mengenalku seperti dirimu.....
Semalam bersama Rumi sebagai cermin dalam perbuatan,
sebagai cermin dari ketaatan,
sebagai cermin dalam zaman yang berbeda ,
dan kau hadir dalam mimpiku sebagi bentuk rindumu tuk bertemu,
selagi itu bentuk perjumpaan,
seperti malaikat memberi petunjuk .......
dan keyakinanmu seperti bercerita agar.... golongan sufi mencari perjalananmu....

Nyanyian Rabiah II

Sepertiga malam ini ...wahai rindu.
Ketika mahluk-mahlukmu berselimut malam dalam peraduan
dan kita bertemu lagi berbingkai malam
janganlah harapanku ini kau singkirkan,bila terjadi......
maluku dalam tangis yang kau ketahui,
sedang bahagiaku hanya berharap,....
,tak mungkin senjata air mata ku ini menjadi senjata tuk mengadu,
sedang bathinku cemas memikirkan perjumpaan malam,
yang telah kita lalui bersama,
mungkinkah hatiku berajuk sedih ? .
dalam kesempatan makna -makna hati terbuka cerita kita,
seperti malam yang dilalui ,
yang perna kita dilewatkan berharap lagi...tuk diulangi...?   oh
janganlah itu menjadi derita ganjalan,
Biarlah ku beri ketaatan yang baru
agar jiwaku yang dahaga terobati bersama keyakinan diri....
.seperti hari tak menjanjikan keringan tuk berputar siang dan malam,
seperti itu harapanku pada kekasih pemberi rindu sejatiku.
Biarkan malam-malam seperti ini terus terulang
agar dahaga cinta tak menoreh lagi......
dalam kesempatan,..... takut waktu berlalu
bertemu pagi sombong bagi pencari harta
Oh...semangatku tak kan bangkit dalam diam asma'
ketika nyanyian sepiku bergulat manis dunia
dan.harapan ku takkan kutujukan pada mahlukmu
agar kau yakin aku benar-benar cinta munajat sepi.
Seperti sepenggal cerita hari kemarin
dan aku telah sempat berpaling dari mu
agar dahaga laparku teobati dengan perut badanku ini,
dan biarkan itu terjadi agar tenaga taatku kembali lagi
sedangkan aku ini berbalut jasmani dalam penciptan,
sedangkan aku beserah diri dalam haus air butuh penghormatan
Sebagai manusia membutuhkan harapan jasmaninya
agar tumbuh kemudaan
tak berbalut tulang kering menderita kelaparan,
seperti itu pengharapanku ,
agar aku serasi pandangan mahlukmu
biar tak ada fitnah bagimu sebagai pemberi rezeki

Nyanyian Rabiah

Besok malam kita bertemu lagi.
Dalam buaian kasih merindu.
mungkin esok ku temui kau dengan kemunafikan
setidaknya kau tau aku dalam penciptaan.
Rindu ku takkan kurajut bila kesendirianku diusik dengan cinta lain,
janganlah kau pertemukan aku dengan mu,
biarlah hariku sesaat ini berdusta tuk meminum cerita dunia.
Besok ketika kau panggil aku jadikan ketaatan dulu,
aku baru mau berjumpa...........
Kesendirianku malam ini tak perlu dikabarkan pada mahluk,
biarlah cerita hati membara tak perlu yang lain tau,
Karna ku takut kau cemburu bila aku berpaling dari mahlukmu.
cerita kita yang lain janganlah dikabarkan ,karna mereka sibuk dengan surgamu
dan aku malu meminta surgamu.
Janganlah kau benam aku dengan nerakamu sedangkan lidahku merajut kata zikir cinta.
kemanapun mereka mencari biarkan aku,.... dalam sendiri cinta
Seperti malam malu berpisah,
seperti keinginan malu meminta,
tak sesaat waktu ku beranjak dari sejadah cinta,
bila keinginan hati bercermin wajahmu.......oh ....kerinduaanku mendalam bergetar raga surgawi,
bermakna derajat sufi mencari cinta.
Sedang kita telah bercerita banyak dalam hati berbentuk lentera kisah pemainsuri.
Sungguh malam-malamku bernaung dalam cerita rindu munajat
bersemayam arsy cinta bermakna ketiadaan diri.
Kutemui kau dalam sejarah musafir
ketika mereka merajut kasih akupun cemburu.
Janganlah rindu ini berpaling dari pengharapan-pengharapan derita sunyi
biarlah penderitaanku sebagai kabar gembira pengikut jejek keinsyafan diri,
dan aku telah bertemu dengan kehidupan yang nyata,
bersemayam malakut berteduh cinta mahluk.
Janganlah hatiku menjadi berpura taat ketika siang hari terlupakan sesaat,
dan aku malu dengan keluhan derita,
bila ada kata munajatku meminta rezeki yang belum kau wujudkan,
dalam bentuk janji hari esok,
Dan aku malu menghadapmu,.....
berminta kesendirian,...
sedangkan hatiku penuh permintan dunia penciptaanmu.....
oh,....biarkan hari-hari hidupku, bersama dendam merindu,
takkan ku berpaling mencintai yang lain,bila itu ada............
berarti aku mundur dari dunia fana ini.
Biarkan aku k,au benam dalam cerita mahluk,
sebab kecemburanmu telah kuketahui, bila hati berbagi.......
berarti aku telah berpaling.
Janganlah semangat rinduku sedikit terusik,
aku menjadi gelisah takut tak bertemu
dan seiring harapanpun...... ku takut mengucapkannya .
Sebab takkan kau jadikan mahluk lekat dihati.................
Tidak kau jadikan istana berbuah kedengkian........
Tidak kau jadikan penciptaan
akan kau berikan hatiku ,sebab telah terpasung dalam lantunan cerita cinta makna surgawi sepi......
dan aku terpojok dalam kebingungan bila saatnya nanti kita berjumpa......
dipadang dunia,berbekal seonggok periuk membawa derita perut yang kosong....
Janganlah perhatianku memusuhi penderitaanku
sebab telah kau lalui aku dengan pengertian mendalam tentang penciptaan...
dan aku malu menghadap derita palsu.
sebab hatiku, bersemayam bunga cerita mahluk dunia,
dan berjalan bagaikan abdi surga
Mencari kerinduan dengan malam-malam sendiri........
terasa diliputi segarnya dunia mu, dalam bingkai perhatian nafas menyebut namamu.......
oh.......kasihku telah kau ketahui,
dan aku memberi bukan berati bertanya,
seperti mahlukmu meminta surga keselamatan,
dalam doa orang kelaparan.......
dan jangan lah aku seperti mereka....... ,sebab pencinta tak pernah berharap
sebab rahasiamu telah berbagi padaku
bukan pada yang lain,
seperti sama dalam derita
beda dalam kesungguhan
dan mereka berbincang dengan namamu
sedangkan aku menarik nafas dengan jiwa asma'mu.....
oh kerinduan dalam.munajat cinta.........
terkadang ternikmatkan berserah diri,
seperti muhammad berbagi rahasia...
dan aku telah berserah diri dari berminta muka pada mahlukmu,
sedang harapanku telah tertuju dalam takdir perhatian,
seperti bayi berminta tangis, seperti itu aku mengharap cinta sejati .
Dalam buaian kesendirian.....
berbekal selimut derita pencinta berbagi hati tuk bertemu
dalam malam-malam sendiri bersama..Pencipta.

Thursday, November 25, 2010

pencarian mengenal diri

Dimanakah rinduku yang terserak dalam fatamorgana kehidupan.terasa lelah jiwaku mengembara dari sudut-sudut hati yang terlupakan oleh masa lalu.Ketika engkau hadir terasa sepi aku mengenalmu,dalam diam seribu bahasa,dalam diam seribu makna.kukejar engkau dengan sepenuh jiwa kadang aku berpaling dari kemunafikan yang telah ku perbuat,dan engkau tau apa yang ku kerjakan.Maafmu tak terhingga bila kesadaran diriku kautarik dalam kelembutan surgawi.Cinta....oh, satu kata yang terasa meindahkan jiwa dan kata-kata membuai angan-angan palsuku tuk berbuat mesum dengan diriku sendiri.Kau mengenal aku lebih dari kusendiri,setiap saat menerjang keinginan-keinginan dalam hati  kerinduan mahluk berupa perempuan dan kau hiasai dengan kelembutan penuh arti dalam kebohongan cinta bermakna syahwat,mencari rindu dalam balutan birahi terasa aku telah menemukan arti hidup yang sesunggunya dan aku telah beraih segala yang kuimpikan,dalam buaian hayal mimpi melepas syahwat keindahan fantasi seorang laki-laki.dan aku mengenal diri ku sebagai orang yang tertipu dalam pencarian cinta dan rindu,ketika kau jadikan aku terperasok dalam kenestapaan dalam kegilaan cinta penuh hayalan dan amarah berupa kecemburuan buta tak menawar sesaatpun kebaikan yang lain.dan terasa aku mengenal perempuan sebagai musuh bila tak menyambut gejolak hati berupa cinta......oh terhina aku dalam suatu kata bahwa aku kau pasung jiwa dan aku telah kalah menghujam dalam hati berkarat,bersemayam,bergejolak dari hari kehari angan dan fikiranku hanya terbayang satu kata "awas tunggu pembalasanku" dan jiwa ku telah dirasuki iblis berupa api dendam sebagai orang yang tersingkirkan dalam pertarungan merebut hati seorang perempuan.

Wednesday, November 24, 2010

Dendam berbalut cinta

Hari ini aku dibawa kemasa silam saat kenangan menghias perjalanan  rinduku saat pengenalan diri  terkaburkan dalam suatu harapan cinta berselimut nafsu birahi terhadap perempuan. dalam persoalan yang beda,ketika aku sadari api cenmburu  membawa kebinatangan jiwa menghujam seperti batu cadas, aku marah,aku dendam,aku merasa orang yang akan menuntut balas,sedang hati ini lelah,lelah selelah lelahnya,terkapar jiwaku dalam sendirian luka dalam hati yang ku sembunyikan,merana dalam duka nestapa ketiadaan diri.Sedang hatiku merintih pekat hitam tersembunyikan dalam jiwaku.oh....tuhan siapakah aku ini dalam keterasingan,dalam ketersinggungan,dalam kekesalan tak ada sebab,inikah yang dikatakan orang frustasi......oh..,tidak itu kurasakan seperti batu ujian.Aku merasakan ada kekuatan lain yang selalu membimbingku,memberi pengertian makna hakekat kenyataan hidup dibalik kedukaan hatiku ini,aku lelah lagi dalam kurun waktu yang tak dapat kusadari jiwaku telah perpetualang dalam pengembaraan hati yang begitu luas,penuh liku-liku kehidupan dan kenyataan pahit dan manis serta dibawa kegetiran-kegetiran hati yang takan pernah orang lain tahu.Dan aku tau, aku tak pernah sendiri.Mengarungi hidup seluas samudara,sedalam jiwa tak bertepi hanyalah aku dan tuhan penguasa jagad pemilik hati mahluk-makluknya tempat aku melabuhkan hati ini,dimanakah ia........oh,tuhan pertemukan aku dengannya.Agar dendam hati ini terkikis dalam sanubariku yang membawa api amarah cemburu berbalut dendam.

Saturday, November 20, 2010

Perjalanan rindu

Yang dimaksud perjalanan rindu,sebuah ungkapan hati dalam mengenal jati diri.
Kutuangkan bait kata dalam kerinduan menggapai hasrat cinta menuju kebenaran hakiki,kadang perjalanannya lebih berat terasa halus dalam kesendirian penuh ungkapan-ungkapan kata dan makna,tersirat pandangan dunia memberi hayalan seperti nyata penuh angan-angan yang mengoda hati ,bergejolak tanpa batas,tanpa ruang, silih berganti menampilkan keinginan-keinginan hasrat baik dunia maupun spritual,menggelora silih berganti merebut kekuasaan hati,tuk saling mengalahkan.dalam pertarungan hati,kadang jiwa keserakahan menang,kadang jiwa kedengkian menang,kadang keegoisan hati menguasai jiwa,dan gemuruh syahwat menguasai raga dengan angan -angan fantasi penuh birahi  dalam angan-angan lain atau pun pandangan sekejab. Pertarungan ini lah yang menjadikan tolak ukur perjalanan rinduku.Geliat hati,penuh pegulatan yang terkadang menjelma dalam prasangka buruk,ketakutan-ketakutan,keraguan-keraguan dalam mengarungi hidup.Kulukis kata dalam setiap jengkal perjalanan rindu,dalam kesendirian,dalam perjalanan,dalam angan,dalam keberuntungan ataupun dalam kegembiraan .telah dapat kutemukan benda cair menyejukkan dalam hati berupa kerinduan-kerinduan illahi,setelah perjalanan ku usai mencari cinta mahluk,atau bentuk-bentuk penciptaan lain..Ragaku kadang mendesak kelaparan tuk memenuhi hasrat nafsu yang mengukir kepalsuan cinta dunai.bila tak kuperoleh, keputus asaan yang kudapat beserta kesedihan mendalam.
Telah kuarungi laut makrifat itulah perjalanan ku sekarang dalam kerinduan bathinia menggelora surga dalam jiwa,teselubung kelezatan rindu tak terbilang kata dan aku telah rindu padanya; Allah azawajallah.
                Engkaukah rinduku
                dalam diamku cinta bersemi
                dalam zikirku tlah hadir mencintai
                Rindukah aku padamu,ketika kau hujam aku dengan batu ujian
                Kau beri aku tangisan waktu tak bertemu,memberi cerita dalam hidup
                Kepahitan duka,menepis bingung,
                Aku kau jadikan terlantar dari keinginan hasrat duniawi,
               .terbelenggu kepalsuan, dan kau biarkan aku terpuruk
                Kau bengkiatkan lagi,
                dalam cerita penuh persoalan hidup yang harus kulalui dan diselesaikan

Friday, November 19, 2010

Perjalanan Rindu II

Enkaukah bidadariku yang menyelubung hasrat bathinia,
mengelora keinginan hasrat dalam bingkai rumah tangga.
Engkaukah bidadariku dalam cerita hidup aku baru mengenalmu
Engaukah bidadariku sembunyi niatmu tuk berbagi,
Enkaukah bidadariku dari cerita cinta engkau yang aneh.
Engaukah bidadariku dari setiap saat kau mengawasi dengan cinta
Enkaukah Bidadariku cerita hidup baru dimulai
Engkaukah Bidadariku selama cerita mimpi kau tak perna hadir.
Engkaukah Bidadariku seperti sepi mengubur luka.
Engkaukah Bidadariku tercium makna surgawi dalam dunia

Telah usai perjalanan rinduku dalam menapaki tiap sudut hasrat dunia,menebar aroma cerita Bidadari, dalam bingkai Rumah Tangga dan telah ku temui cerita baru dalam pengembaran hati mencari cinta...............................................

Sungguh telah kumulai hari ini,Rindu ?
Biarkan cinta kita bersemi dalam bingkai asmara
dalam bingkai keindahan nyata,Biarlah para penyair mencari
Biarlah para sufi tertipu cinta,dan kita telah bertemu.
Kemanakah mereka para pencinta,yang mengaku telah taat
Sedangkan cintamu tak mau dipalsukan
Para pencinta telah berbohong dengan ketaatan
Para pencinta telah munafik dengan perut buncit
Para musyafir telah lelah menemukan keterasingan
Dan kita telah bercinta seperti Rabiah.

Kutemukan engkau dilangit rindu dalam suara-suara keindahan
Telah kutemukan engkau wahai rindu,dalam semangat musafir perindu
Telah datang hujan dari langit memberi harapan rahmat,sang dahaga.
Rinduku tak pernah kau diamkan bila nyatamu menebar pesona makrifat
oh...engkau kah pengenalanku,mencari cinta dalam cinta.
Saat aku terdiam kau toreh aku dalam makna yang tersirat dari penciptaan
Sungguh kau tipu aku dalam penciptaan,sedang kau abadi dalam segala.
Cintaku terbilang yakin.
Dalam desir hati Rabiah,
Dalam desir hati Zunnun,
Dalam desir hati Rumi.

Thursday, November 18, 2010

Semalam bersama cinta

Bukan itu yang ku mau !,saat kegelisahan hatiku merajut malam
Bukan itu yang kumau !,saat berat mataku tuk bercahaya lagi
Bukan itu yang kumau !,saat cerita jangrik menebar selimut malam.
Saat senja tadi siang telah kulewati dari perterungan gelisah nafkah
Engkau hadirkan aku diawal malam dengan kantuk memberi penat,sungguh!,malam-malam seperti ini aku ingin merajut kasih dalam kesendirian lagi,Kutinggalkan lagi bentuk cinta yang lain dalam peraduan wanita malam pujangga.Sesaat ketika kau hadirkan hening dalam malam-malam nyata tak kugubris keinginan lain hanya bersama mu dalam sentuhan kasih.
Mungkin kecemburumu menoreh gelisah sesaat ketika senyum putih hati bersujud jiwa,kau beri aku palung dalam menyentuh perasaan haru bermaksud taat.Ketika hadiran  ku beri cinta berbuah taat.
Dalam keraguan-keraguan gelisah mimpi tadi siang.Aku menoreh rupiah dalam hidup tuk berbagi dengan anak, istri.
Terasa malu hati ku ini berpura taat dalam genggaman materi dunia ,seperti cendawan bemberi serbuk cerita tadi siang.Malam ini jika tak bersama terasa gelisah dalam munajat.terpercik takut berpisah dalam galau cerita hati.Berkah yang kudapat tidaklah bermakna surga.jika Paling hatiku berpisah angan-angan siang tadi.
 Malam ini aku ingin berbagi dalam lantunan zikir kecilku,dalam lantunan harapan-harapan mahluk,dalam kesendirian meminta waktu hidup,jika surga belum kudapati terasa mati musuh yang kutakuti.Maka aku menyerakan diri dalam baian kasih ,takut kau tinggalkan. aku dalam nyanyian zikir-zikir malam ini.bila pembaringan menjadi ganjalan mata hatiku ,jangan lah kau lupakan aku dalam sekejab berbicara zikir munajat diri dari kegelisahan tadi siang.

Wednesday, November 17, 2010

Istana dari Langit

Kucari makrifat dalam kesendirian, menggapai berjuta-juta cerita rindu kesepian,sesat aku menjumpai keheningan jiwa dalam cerita berbeda pencari jajak sufi.Kemana kucari cerita lain dalam cerita dongeng berbalut sepi.Kurindu cahaya pertama nabi memperoleh cerita agama bermunajat sepi dalam kesendirian bersama niat.Dalam kesendirian berbeda tujuan,dalam bermunajad berbeda negeri yang awal.dalam keinginan keresahan umat manusia.
Dimanakah pencarian cerita kitab, bila petunjuk langit terasa berbeda zaman.pencapaian Kurindu cerita lain, dari kisah-kisah para pemilik waris,dalam penyebaran cerita al-kitab.
Kucari berbeda dalam keinginan,kucari berbeda dalam kesucian,kucari berbeda dalam berserah diri,ketika kau hadir aku dalam keterasingan mahluk dunia.Jangan ceritakan dukaku dalam aib penuh lumpur dosa,biarkan itu menjadi rahasiamu dalam makhsar diakhir kehidupan.Bila telanjang aib kudalam dunia jangan diceritakan pada mahluk pencari aib.Biar Aku sendiri bersamamu  !.........biarkan aku menangis ketika cerita muhammad terpenggal zaman asing ,menggenggam dunia bara api menyengat mata,bara api menyengat kejujuran,bara api menyengat kemiskinan,bara api menyengat kebingungan dalam hidup fitnah yang tak terelakan.Aku mencarimu dalam cahaya muhammad agar aku tak tergelincir dari sabdamu,biarlah aku kau kenal sebagai mahluk membawa dosa,biarlah keinginan ku dalam kebuntuan cahaya ilmu dari cerita pemikir berdebat hukum.Aku ingin bersamamu bila rindu muhammad kau samakan dalam diriku,agar pencapaian diriku beda dengan kekasihmu ,sebab aku hidup diakhir zaman bermandikan maksiat diri,jika kau perkenankan aku menggapaimu biarkan cahaya Islam yang membimbing agar aku tak tersesat dari ujian golongan-golongan yang mengaku-ngaku islam.Karna aku takut akan sabda Nabimu dalam perintah atas petunjukmu dan aku tergulir kesempurnaan bila mengenalmu dengan hidayah para wali dan aku akan bahagia,bila warisan-warisan cahaya,nabi yang telah kau titipkan pada ulama,maka aku takkan tergelincir dalam cerita-cerita makrifat palsu.