Takkan kugenggam cerita langit..
Dari cerita palsu kemungkinan taat....
takkan datang Musa berbalut taat bermaju kenabian
sesaat tegoda nafsu bermakna suci..ketika itu datang pangilan kebenaran..
Dimana aku bermunajat ketika kedua lautan tempat persembunyian ku bergetar...
Telah datang kepadaku utusan Allah seorang manusia pilihan pembawa amanat
Telah sampai kepadaku berita ujiannya untuk memperlihatkan kebesaran tuhannya...
Dan Aku Hanyalah seorang yang diperintahkan dalam perintah takdirku.
Untuk memperlihatkan cerita kebesaran Illahi....Dan Aku terus berjalan dalam pengembaran Hati..
Sebagai pedoman Ketauhidan
tuk bercerita tentang arti kedekatan seorang manusia...
walaupun bukan seorang Nabi.Kepemilikan Rindu dan Ridhonya hanyalah milik yang berserah diri..
Sunday, February 13, 2011
Tuesday, February 8, 2011
Cahaya Dari Langit
Duka terbelenggu dari syafaat Rosul....
Dalam bingkai kemusyrikan jiwa..
terpasung kehadiran dunia memberi derita hati.Bertabur angan semu
berharap- harap kesenagan palsu duniawi....
Mungkin itu nikmat...seperti cawan garam timbulkan dahaga baru..
sampai kapan cerita luka hati disembunyikan......
sedang dosa terus bersembunyi merebut kemenangan hati....
dibiarkan terserak agar pemuasan nafsu sesaat terpenuhi
Kasihan kau jiwa..yang merontak penuh rintihan...
tersembunyi dalam bilik hati yang paling dalam mengharap taat sesaat biar dahaga surga hati terpenuhi....
Kasihan Kau Jiwa yang mengharap-harap kesendirian tuk kembali keharibaan illahi.
Menghujam sepi hati penuh luka-luka hati maksiat...
sampai kapan jiwa kembali... sedang keinsafan diri sebagai mahluk meminta ampunan
sebagai mahluk meminta pada sang pencipta kenikmatan surga hati penuh ketenangan...
Oh..... dimana puncak kesadaran itu ditemui sedang pangilan hati terus terdengar
Dari kumandang azan yang teracukan dari sekian perjalanan hidup....
Sampai kapan rintihan hati ini terbebabaskan......
sedang syahwat hati tak pernah menyerah tuk berbagi sedikit taat...
oh...dahaga semakin haus tuk bertemu illahi,.
pulang kesendirian bermakna tobat,...
dimana kutemukan pelita itu sedang sang penerus nabi tak juga kutemui........
mereka hanya berbalut taat sedang kan aku tau merekapun tak lebih seperti diriku
penuh kemaksiatan....
mereka juga bermaksiat berharap segenggam doa tuk dibayar oleh penguasa
sebagai imbalan tuk anak istri makan....Dimanakah pelita itu......???
Dalam bingkai kemusyrikan jiwa..
terpasung kehadiran dunia memberi derita hati.Bertabur angan semu
berharap- harap kesenagan palsu duniawi....
Mungkin itu nikmat...seperti cawan garam timbulkan dahaga baru..
sampai kapan cerita luka hati disembunyikan......
sedang dosa terus bersembunyi merebut kemenangan hati....
dibiarkan terserak agar pemuasan nafsu sesaat terpenuhi
Kasihan kau jiwa..yang merontak penuh rintihan...
tersembunyi dalam bilik hati yang paling dalam mengharap taat sesaat biar dahaga surga hati terpenuhi....
Kasihan Kau Jiwa yang mengharap-harap kesendirian tuk kembali keharibaan illahi.
Menghujam sepi hati penuh luka-luka hati maksiat...
sampai kapan jiwa kembali... sedang keinsafan diri sebagai mahluk meminta ampunan
sebagai mahluk meminta pada sang pencipta kenikmatan surga hati penuh ketenangan...
Oh..... dimana puncak kesadaran itu ditemui sedang pangilan hati terus terdengar
Dari kumandang azan yang teracukan dari sekian perjalanan hidup....
Sampai kapan rintihan hati ini terbebabaskan......
sedang syahwat hati tak pernah menyerah tuk berbagi sedikit taat...
oh...dahaga semakin haus tuk bertemu illahi,.
pulang kesendirian bermakna tobat,...
dimana kutemukan pelita itu sedang sang penerus nabi tak juga kutemui........
mereka hanya berbalut taat sedang kan aku tau merekapun tak lebih seperti diriku
penuh kemaksiatan....
mereka juga bermaksiat berharap segenggam doa tuk dibayar oleh penguasa
sebagai imbalan tuk anak istri makan....Dimanakah pelita itu......???
Subscribe to:
Posts (Atom)